Jumat, 06 November 2009

Pertambahan Penduduk dan Kelaparan

Masalah kelaparan kerap kali melanda sebuah kota yang terlanda bencana Terutama kota padang yang baru baru ini dilanda bencana gempa bumi . Dimana bencana tersebut sangat merugikan masyarakat padang dan sekitarnya . Bencana itu juga banyak menelan korban dan kerugian . Terutama masalah kelaparan .

Ribuan Orang di Pengungsian Kelaparan
PADANG-Kelaparan kini mulai dialami puluhan ribu pengungsi korban bencana gempa bumi Sumatra Barat, khususnya di Kabupaten Padang Pariaman. Selain sulitnya tim penyelamat dan relawan mencapai berbagai lokasi bencana, sebagian besar bantuan yang datang dari penjuru dunia ke Ranah Minang masih menumpuk di kota Padang. Berdasarkan informasi yang dihimpun Riau Mandiri, Jumat (2/10), jeritan kelaparan warga korban gempa yang membutuhkan makanan, air bersih maupun peralatan sehari-hari, umumnya datang dari pelosok kampung dan desa di Padang Pariaman. Kawasan kabupaten itu termasuk yang paling parah terkena gempa, selain kota Pariaman maupun Kota Padang.Saat ini ada puluhan ribu pengungsi yang tinggal di bawah tenda-tenda darurat di berbagai kampung dan dusun. Karena umumnya desa atau kampung mereka berada di pelosok pinggir kabupaten, droping bantuan makanan dan kebutuhan harian lainnya juga belum sampai ke situ. Sejumlah pengungsi mengeluhkan kelambanan datangnya bantuan itu karena mereka juga tidak memiliki bahan makanan untuk dimasak setelah rumah mereka ikut ambruk menimpa semua isinya.Belum adanya bantuan ini hampir merata ditemukan di sejumlah kenagarian di Kabupaten Padang Pariaman, seperti di Kecamatan Sungai Limau, V Koto Kampung Dalam, 2x 11 Enam Lingkung dan lainnya. Kondisi ini diakui Plt Camat V Koto Timur, Jhoni Firmansyah bahwa sejauh ini mereka juga belum menerima bantuan apapun dari pihak Kabupaten. D ikecamatan ini terdapat tiga kenagarian yaitu Limau Purut, Kudu Ganting dan Padang Alai yang terbagi lagi ke dalam 28 korong. Di Kecamatan ini terdapat 5 ribu Kepala Keluarga dengan jumlah penduduk mencapai 14 ribuan jiwa. “Apa yang ada itu yang bisa kita lakukan. Soal bantuan masih menunggu dari Kabupaten,” ungkapnya.Persoalan bahan bantuan dan makanan ini juga menjadi kecemasan Rudian, masyarakat korban gempa di Sungai Sirah Kecamatan Sungai Limau. Dia sudah tinggal dua hari di tempat pengungsian sementara di seberang rumahnya yang hancur hampir rata dengan tanah. Hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Kenagarian Pilubang Kecamatan Sungai Limau, dengan harapan bantuan itu segera bisa dikirimkan dan khawatir masyarakatnya akan terancam kelaparan. Soalnya tidak ada lagi bahan makanan bisa diselamatkan dari rumah-rumah mereka yang roboh. Diperkirakan 95 persen rumah di kenagarian ini ungkapnya rusak dan 70 persen lainnya rusak berat tak dapat lagi ditempati.Konfirmasi Riau Mandiri ke Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman melalui Kabid Bantuan Sosial Arena Putri mengakui jika bantuan untuk dikirimkan ke masyarakat sangat minim. Penyebabnya tidak tersedia stok bahan makanan mencukupi untuk semua masyarakat. Mereka bahkan sedang menunggu pengiriman stok beras 100 ton dari Dolog yang menjadi bagian Kabupaten itu.Kondisi sedikit lebih baik mungkin dialami oleh masyarakat Kota Pariaman yang berada di perkotaan karena lebih mudah dijangkau alat transportasi. Pemko Pariaman melalui Wako Pariaman Mukhlis Rahman kepada Riau Mandiri mengatakan, bantuan sudah mulai disalurkan. Segala upaya terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan makanan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar