Jumat, 06 November 2009

Kemiskinan dan Keterbelakangan

Kemiskinan Kota Padang Meningkat 70 Persen

Kemiskinan di Kota Padang diprediksi meningkat hingga 70 persen. Hal ini diperkuat dengan bertambah banyaknya pengangguran, orang kehilangan tempat tinggal, serta stagnannya perekonomian akibat beberapa pusat perekonomian hancur.Wakil Ketua DPRD Kota Padang Budiman mengatakan, potensi peningkatan angka kemiskinan sangat tinggi di Kota Padang, bahkan secara kasat mata saja hal itu bisa terlihat jelas."Pusat perbelanjaan banyak hancur, sudah pasti ratusan orang kehilangan pekerjaan, dan berimbas pada menurunnya kualitas kehidupan ekonomi mereka, "ujar Budiman.Selain itu, ambruknya ribuan rumah juga menjadi indikasi peningkatan kemiskinan. Menurut Budiman, jika rumah seseorang ambruk, beban biaya perbaikan akan menggila, apalagi jika si korban tak lagi punya pekerjaan, dan memiliki tanggungan rumah tangga yang besar."Bisa saja sebelumnya dia mapan, namun setelah gempa, rumahnya hancur, pekerjaan hilang, tentu otomatis tanggungan hidupnya besar namun tak ada sumber dana lagi, akibatnya dia termasuk kategori miskin, "jelas Budiman.Senada dengan Budiman, Sekretaris Komisi D DPRD Kota Padang Pun Ardi memprediksi peningkatan angka kemiskinan mencapai 70 persen. Sebab saat ini banyak indikator kemiskinan yang terlihat. Bukan hanya sekadar gaji seseorang dibawah UMR."Kalau dilihat, kemiskinan bukan hanya di pinggiran kota, atau orang yang hidupnya pas-pasan saja. Orang yang dulu punya harta, lalu rumahnya hancur, tentu hartanya habis, "katanya.Pun malah menyebutkan kemiskinan yang dialami masyarakat, sudah merata di semua elemen masyarakat.Soal langkah untuk mengantisipasi peningkatan yang lebih parah, menurut dia butuh program tepat sasaran. Serta peran aktif pemerintah untuk memotivasi masyarakat untuk tetap berusaha bertahan hidup."Program itu bisa melalui bantuan modal, pelatihan. Tapi bukan hanya pada satu SKPD melainkan keterlibatan semua SKPD tergantung tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Kalau komit, angka kemiskinan ini bisa ditekan, "tandasnya.Asisten II Bidang kesejahteraan masyarakat Hervan Bahar juga tak menampik peningkatan angka kemiskinan itu. Tapi soal angka persisnya Hervan belum mau berkomentar.Katanya, Pemko sedang dalam proses pendataan ulang. Sebab yang miskin bukan saja yang didata sebelumnya, yang mencapai sekitar 26.000 RTM."Tapi selama masa tanggap darurat ini, kami optimalkan bantuan bagi korban gempa, secara merata. Bukan hanya melihat korban gempa itu miskin, "jelas Hervan.Apalagi dampak gempa dirasakan hampir oleh semua lapisan masyarakat.Usai tanggap darurat 30 November mendatang, lanjutnya Pemko akan langsung beralih pada program recovery. Bukan hanya untuk mengatasi melonjaknya angka kemiskinan, tapi mencakup semua sektor yang terkena imbas. Seperti ekonomi, dunia usaha, hingga pedagang kecil."Seperti pemberian dana bergulir, dan PNPM Mandiri. Kami juga sudah upayakan koordinasi dengan semua SKPD. Jika program SKPD ada yang tak terealisasi, maka anggarannya langsung dialihkan pada kegiatan recovery, "ungkap Hervan

REFERENSI :
http://www.minangforum.com/showthread.php?t=5330

Tidak ada komentar:

Posting Komentar